GPS, mungkin bagi saya adalah sebuah barang mewah, karena prioritas untuk memilikinya masih di bawah kamera, hape, ato bahkan sepeda ontel :-D
Ya, begitulah, karena harga GPS masih diatas harga hape, walo mungkin ada yang harganya di bawah kamera. Tapi dengan menggunakan perangkat android, saya bisa memiliki GPS pribadi, ya, walopun dengan tingkat presisi yang masih di bawah GPS konvensional.
Awal 2013, saya memutuskan untuk membeli perangkat andriod, awalnya siy hanya untuk mengikuti perkembangan jaman, setelah blackberry sudah mulai turun pamor, hehehe. Leni, begitu saya menamai android ini, karena memang bermerk Lenovo S880. Aplikasi-aplikasi yang saya pasang hanya sebatas game ringan, sosial media, semacam office, standard lah, secara perangkat hardware nya juga masih di bawah android sekelas samsung note. Satu bulan pemakaian kok rasanya hanya begitu-begitu saja, jadi bosen. Mungkin karena saya gaptek, jadinya ya males untuk mbongkar-mbongkar barang ginian, uteke ora tekan :-D
Hingga pada suatu saat ada temen dari tetangga sebelah menulis di blog nya, begitu exited-nya si android. Ya, dari blog si kebo giras, temen PEH di taman nasional baluran, saya mengetahui aplikasi yang sangat menarik ini. Locus Map, entah itu yang pro maupun yang free. Dengan aplikasi ini, kita bisa memiliki GPS pribadi.
Perbedaan antara locus map free dengan locus map pro, tidak bisa saya beberkan disini, karena memang saya bener-bener ora donk. Tapi setidaknya, fungsi map offline di locus map free, ternyata bisa dibuka di locus map pro. Selain itu, waypiont dan track/route yang sudah diambil di locus map free, bisa dibuka juga di locus map pro. Hanya saja, pada locus map pro, kita ditanyain tentang verivikasi software. Ah, embuhlah, seng penting iso mlaku disik. Anadaikan ada masa periode tertentu, ya, instal ulang saja, hehehe....
Jadi, sekarang, kemanapun pergi, si Leni selalu dibawa lagi :)
Komentar
Posting Komentar
tinggalkan pesan Anda