Banyak sekali kamera yang beredar di pasaran sekarang ini, mulai dari yang harga murah sampai harga yang mahalnya selangitpun juga ada, manual maupun digital, only kamera ataupun yang digabungkan dengan alat lainnya (kamera ber-HP misalnya). Dan hampir setiap tangan sudah bisa mengoperasikan kameranya, anak kecil dengan kamera HP-nya, fotografer dengan kamera SLR dan beragam jenis lensanya, macem-macem...
Sedikit mengenai sejarah kamera, kamera berawal dari sebuah alat serupa yang dikenal dengan Kamera Obscura yang merupakan kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16 Girolamo Cardano melengkapi kamera obscura dengan lensa pada bagian depan kamera obscura tersebut. Meski demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga pemenuan Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi. Pada tahun 1727 Johann Scultze dalam penelitiannya menemukan bahwa garam perak sangat peka terhada cahaya namun beliau belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.
Pada tahun 1826, Joseph Nicepore Niepce mempublikasikan gambar dari bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan yang kemudian dikenal sebagai foto pertama. Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan temuannya berupa gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah pelat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera, meski Niepce meninggal dunia pada 1833, mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi, dimana sebagai imbalan atas temuannya, Pemerintah Perancis memberikan hadiah uang pensiun seumur hidup kepada Daguerre dan keluarga Niepce. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.
Saya, juga mempunyai sejarah kamera tersendiri, walopun sedikit, tapi itu sangat bermanfaat bagi saya sendiri. Ya, kamera pertama yang pernah saya pegang adalah Ricoh 500GX. Munkin waktu itu (seumuran anak SD, berarti sekitar tahun 1990an) saya belum paham betul tentang apa itu kamera, apalagi jika dikasih pertanyaan tentang diafragma, aperture, shuter speed, dan macem-macemnya (yah, walo sekarang pun dikasih pertanyaan yang sama, tetep saja bingung :D ). Sebenarnya bukan kamera saya, mana mampu saya punya kamera sendiri waktu itu. Kamera itu milik bapak, yang entah sudah berapa lama beliau gunakan untuk mengabadikan moment-moment indah. Mengabadikan gambar bersama teman kerja, keluarga, rekreasi, waktu saya masih bayi, dan banyak lagi.
Sementara saya, dengan menggunakan kamera tersebut, hanya memotret beberapa kali saja. Mungkin diantaranya memotret bapak dan ibuk dengan background tirai warna hijau (lupa tahun berapa), dengan moment wisuda kakak (kalo ini inget betul tahunnya, 2004), tapi hasilnya ngga pernah saya lihat, sampe sekarang. Ya, karena kamera tersebut masih kamera yang menggunakan film negatif, jadinya ya ngga seperti sekarang, jepret langsung bisa dilihat.
Bagi saya pribadi, kamera tidak hanya sekedar menjadi alat 'mengabadikan moment', namun lebih dari itu, dia bisa menghasilkan sejarah. Hasil jepretan saya sekarang, mungkin bisa menjadi sejarah bagi anak cucu kelak, yah, setidaknya mereka akan melihat dari foto yang ada, si bapak ataupun si kakeknya pada saat masih muda, saat masih pethakilan, saat masih suka naik gunung nyemplung laut, dan banyak lagi. Oh, ya, satu hal yang perlu diketahui, saya bukanlah seorang fotografer, apalagi profesional, hanya saja senang bermain dengan kamera.
Sementara foto berikut ini merupakan secuil sejarah saat kami masih kecil, ngga ingat kapan njepretnya, tapi saya bisa melihat dari foto. :)
Itu si kakak, sedang mengikuti gerakan bapak pas lagi njepret |
Foto bisa menjadi sejarah, ternyata saya dulu pernah dibedakin :D |
Bapak masih muda neh, saya masih minta gendong |
Coba tebak, ini foto kapan? |
Komentar
Posting Komentar
tinggalkan pesan Anda